Haul Akbar di Pringsewu: Habib Rizieq Ajak Umat Kembali pada Iman yang Murni dan Ulama Sejati

Pringsewu, 15 Juni 2025 – Ribuan jamaah tumpah ruah memenuhi Pondok Pesantren Daarusseegaf Al-Fathimiyyah, Kabupaten Pringsewu, dalam gelaran Haul Akbar dan Pringsewu Bersholawat bersama Habib Dr. Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab, Lc., M.A., Ph.D. Acara yang berlangsung sejak Sabtu malam (14/6) hingga Ahad dini hari (15/6) ini juga dihadiri sejumlah tokoh habaib dan ulama terkemuka dari berbagai daerah.

Acara diawali dengan pembacaan maulid, tahlil, dan doa bersama yang dipimpin oleh Habib Umar Syarief Bin Abdillah Assegaf selaku pengasuh pesantren. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa terima kasih dan permohonan maaf kepada para tamu undangan, serta berharap pertemuan ini membawa keberkahan bagi umat dan negeri.

Meski tempat kami sederhana, namun insya Allah majelis ini penuh kemuliaan karena kehadiran para ulama, habaib, dan jamaah yang ikhlas menuntut ilmu serta mendekat kepada Allah,” ujar Habib Umar.

Dalam tausiyahnya, Habib Rizieq Shihab mengajak umat untuk memperkuat keimanan dan kembali kepada kemurnian ajaran Islam. Ia menegaskan bahwa inti dari keimanan adalah taqwa, yakni melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

“Kalau kita benar-benar beriman, maka jangan hanya dilisan. Buktikan dalam perbuatan. Ikuti para ulama yang jujur, yang lurus akidah dan syariatnya. Jangan ikuti mereka yang membolak-balikkan hukum Allah,” ucap Habib Rizieq di hadapan jamaah yang hadir.

Ia mengingatkan pentingnya memegang teguh ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan, mulai dari kewajiban menutup aurat, meninggalkan kemaksiatan, hingga menjaga keluarga dari pengaruh kebatilan.

Meski sebagian pesannya bernada kritik terhadap kondisi bangsa, Habib Rizieq menekankan bahwa semua itu dilandasi kecintaan terhadap negeri dan semangat amar makruf nahi munkar. Ia menyoroti melemahnya komitmen moral di tengah masyarakat, termasuk maraknya penyimpangan perilaku seperti LGBT, peredaran minuman keras, hingga perilaku koruptif di kalangan elit.

Negeri ini butuh pemimpin yang adil, bukan yang abai terhadap penderitaan rakyat,” tegasnya.

Ia juga mendorong lahirnya kebijakan daerah yang tegas, seperti perda anti-LGBT, dan mengajak umat bersatu menegakkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Senada dengan Habib Rizieq, tokoh lain yang turut memberikan tausiyah seperti Habib Muhammad Alwi bin Hasan Smith dan Habib Muhammad bin Husein Alatthas mengingatkan pentingnya memfilter siapa yang patut dijadikan panutan. Ulama, kata mereka, bukan dinilai dari sorban atau gelarnya, melainkan dari isi dakwah dan keteladanannya.

Jangan tertipu dengan ulama yang menyesatkan umat demi kepentingan dunia. Ulama sejati adalah mereka yang membimbing kepada kebenaran, bukan kepada hawa nafsu dan kekuasaan,” tegas Habib Alatthas.

Acara haul ini juga menjadi momentum bagi jamaah untuk merenung dan memperbaiki diri. Dalam tausiyahnya, Habib Muhammad bin Hadi AlHabsyi mengajak seluruh hadirin agar menjadikan kematian sebagai pengingat untuk memperbanyak amal dan meninggalkan kemaksiatan.

Majelis haul bukan hanya mempererat tali silaturahmi, tapi juga menjadi pengingat bahwa dunia hanyalah persinggahan. Siapkan bekal untuk akhirat,” pesannya.

Acara haul dan sholawatan ini bukan hanya menjadi ruang spiritual, tetapi juga menjadi ajang penguatan nilai moral, sosial, dan keumatan. Dengan pesan-pesan keimanan, kebangkitan akhlak, dan semangat perlawanan terhadap kemungkaran, para ulama menyerukan pentingnya kembali kepada nilai Islam sejati: rahmat bagi seluruh alam.

Habib Rizieq menutup tausiyahnya dengan doa agar umat Islam senantiasa diberi kekuatan menjaga keimanan di tengah fitnah zaman, serta menjadi pelita dalam gelapnya tantangan sosial dan politik yang dihadapi bangsa.


Lebih baru Lebih lama

Editor : Havid Nurmanto

نموذج الاتصال