Tapis Lampung: Tenunan Tradisi yang Menjaga Identitas dan Sejarah


Lampung – Kain tenun tradisional tapis, warisan budaya khas masyarakat Lampung, tidak hanya menjadi kebanggaan daerah tetapi juga mencerminkan kearifan lokal yang kaya akan nilai sejarah dan estetika. Dengan motif yang unik dan penuh filosofi, kain tapis telah menarik perhatian sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan.  
 
Kain tapis merupakan kain tenun berbahan dasar benang katun yang dihias dengan sulaman benang emas. Jenis-jenis tapis beragam, sesuai dengan fungsi dan tujuan penggunaannya, seperti Tapis Jung Sarat, Tapis Inuh, Tapis Catur, dan Tapis Pucuk Rebung.  

Motif pada kain tapis umumnya terinspirasi oleh alam dan kehidupan sehari-hari masyarakat Lampung. Contohnya, motif pucuk rebung melambangkan pertumbuhan dan harapan, sementara motif fauna seperti burung atau gajah menggambarkan hubungan harmonis antara manusia dan alam. Tak hanya itu, motif geometris seperti garis dan lingkaran memiliki makna spiritual, melambangkan keseimbangan hidup.  

Kain tapis telah ada sejak abad ke-2 Masehi, diyakini berasal dari tradisi menenun masyarakat Lampung yang berkembang pesat ketika jalur perdagangan maritim Nusantara melintasi wilayah tersebut. Pada masa itu, kain tapis digunakan sebagai simbol status sosial dan menjadi bagian penting dalam upacara adat, seperti pernikahan, kelahiran, hingga prosesi keagamaan.  

Dalam tradisi adat Lampung, kain tapis bukan sekadar busana tetapi juga sarana komunikasi budaya. Setiap motif dan jenis kain mencerminkan identitas pemakainya, termasuk status sosial, usia, dan peran dalam masyarakat. Hingga kini, kain tapis tetap digunakan dalam berbagai acara adat untuk menjaga kelestarian tradisi.  

Seiring perkembangan zaman, kain tapis mulai beradaptasi dengan kebutuhan pasar modern. Desainnya kini diaplikasikan pada produk fesyen seperti gaun, tas, dan aksesoris, tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisionalnya. Pemerintah daerah Lampung, bersama para perajin, terus menggiatkan program pelatihan dan promosi untuk menjaga eksistensi kain tapis di tingkat nasional maupun internasional.  

"Melestarikan kain tapis adalah tanggung jawab kita bersama. Selain sebagai identitas budaya, tapis juga menjadi aset ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar salah satu perajin kain tapis, Nurhayati.  

Kain tapis Lampung, dengan segala keindahan dan filosofinya, menjadi bukti nyata kekayaan budaya Indonesia. Warisan ini tidak hanya patut dibanggakan tetapi juga dirawat agar tetap hidup dan terus menginspirasi generasi mendatang.
Lebih baru Lebih lama

Editor : Havid Nurmanto

نموذج الاتصال