Bandar Lampung — Suara dukungan bagi Palestina menggema di pusat Kota Bandar Lampung. Sekitar 300 orang dari berbagai elemen masyarakat tergabung dalam Aliansi Lampung Bersama Palestina menggelar aksi solidaritas bertajuk “1 Miliar dari Lampung untuk Palestina” di kawasan Tugu Adipura, Kamis (30/5/2025). Aksi ini menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan sekaligus panggilan kemanusiaan yang konkret—dengan hasil donasi sementara mencapai Rp620 juta dan pengiriman relawan medis ke Gaza.
Aksi dimulai sejak pukul 13.30 WIB dengan long march dari Masjid Taqwa menuju Tugu Adipura. Massa membawa berbagai atribut aksi seperti bendera Palestina, spanduk, dan poster dengan pesan-pesan perlawanan, mulai dari “Zionis Israel Penjajah dan Pembunuh” hingga “Urusan Ayang Entar Dulu, Dukung Palestina Lebih Dulu”.
Aksi ini diinisiasi oleh gabungan lembaga dan organisasi keislaman serta kemanusiaan di Lampung, seperti Dewan Dakwah Islamiyah Lampung, KNRP, BSMI, Ponpes Ulul Albab, Yayasan Lazdai Lampung, AWG, FSLDK, KAMMI, dan lainnya. Kegiatan ini dipimpin oleh Ustaz Dr. Ir. H. Firmansyah YA, MBA., MSc. dan Cucu Mulyono selaku koordinator lapangan.
Ketua KAMMI Bandar Lampung, M. Ali Akbar, dalam orasinya menyampaikan bahwa rakyat Palestina hingga kini masih menjadi korban kekejaman Israel. Ia menolak solusi dua negara (two-state solution) yang sebelumnya sempat disuarakan Presiden Prabowo Subianto.
“Solusi dua negara adalah ilusi. Itu bukan jalan keluar, melainkan kompromi yang menyesatkan perjuangan Palestina. Kami menyerukan kemerdekaan penuh dan utuh bagi rakyat Palestina,” ujarnya lantang.
Ali Akbar juga mengingatkan bahwa konstitusi Indonesia mewajibkan penolakan terhadap penjajahan di atas dunia, dan selama Palestina belum merdeka, amanat itu belum sepenuhnya tuntas.
Dalam kesempatan yang sama, Dewan Pimpinan Nasional Bulan Sabit Merah Indonesia (DPN BSMI), Muhammad Djazuli, M.Si., menyampaikan laporan pengiriman tim medis ke Gaza. Ia menjelaskan bahwa sejak 2009 BSMI telah aktif dalam misi kemanusiaan ke Palestina, dan tahun ini kembali mengirim tim medis yang terdiri dari dokter-dokter terlatih dari berbagai daerah di Indonesia.
“Kami sudah mengirim lima dokter dari Jakarta, satu dari Bengkulu, dan satu dari Jawa Barat. Proses ini mendapat dukungan dari WHO dan Rahma Foundation di Amerika Serikat,” ungkapnya.
BSMI juga membuka pendaftaran relawan medis bagi siapa saja yang bersedia diberangkatkan ke Palestina dalam misi kemanusiaan.
Perwakilan akademisi dari Universitas Lampung juga turut menyampaikan orasi. Mereka mengkritik minimnya peran aktif masyarakat Indonesia dalam aksi nyata mendukung Palestina.
“Kami malu, mahasiswa di luar negeri sudah bergerak, sementara kita di sini masih diam. Pemerintah juga jangan sampai membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” tegasnya.
Sementara itu, Ahmad Mufti Salim, Ketua DPW PKS Lampung dan Ketua Forum Silaturahmi Dai Lampung, menyerukan pentingnya aksi nyata.
“Hari ini, air mata saja tidak cukup. Kita harus bersuara dan bertindak nyata untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” katanya.
Selama aksi, pengumpulan dana dilakukan melalui QRIS oleh relawan dari Lazdai Lampung. Selain itu, panitia mengumumkan akan menggelar special screening film “Gaza” pada 1 Juni 2025 di CGV Transmart Lampung, bersama penulis dan aktivis kemanusiaan Asma Nadia sebagai bagian dari lanjutan kampanye dukungan.
Aksi berlangsung tertib hingga pukul 16.00 WIB dan ditutup dengan doa bersama untuk rakyat Palestina. Para peserta membubarkan diri dengan damai, membawa harapan bahwa suara dari Lampung dapat menjadi bagian dari gerakan global menentang penjajahan dan mendukung kemanusiaan.
Tags
Lampung