Kohati Pringsewu Bendera Merah Putih Tetap Jadi Simbol Utama di Bulan Kemerdekaan

Pengibaran Bendera Merah Putih pada saat Proklamasi 17 Agustus 1945 di Jl Pegangsaan Timur 56, Jakarta

Oleh: Resti Media Safitri, Kabid Eksternal Kohati Cabang Pringsewu

Bulan Agustus adalah bulan yang sarat makna bagi bangsa Indonesia. Setiap tahun, Merah Putih berkibar di setiap sudut negeri, menjadi pengingat perjuangan yang telah dilakukan para pahlawan yang mengorbankan nyawa demi kemerdekaan.

Namun, tahun ini muncul fenomena yang jelas mengusik nurani, sebagian masyarakat memilih mengibarkan bendera One Piece di bulan kemerdekaan. Tindakan itu bukan sekadar ekspresi kreatif, melainkan bentuk kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.

Kekecewaan itu nyata dan suara kritik memang sah dalam negara demokrasi. Tetapi, KOHATI Cabang Pringsewu menegaskan bahwa  kemarahan kepada pemerintah tidak boleh dilampiaskan dengan menyingkirkan bendera Merah Putih. Bendera Pusaka bukan simbol kekuasaan, melainkan simbol bangsa. Ia adalah saksi bisu darah dan air mata para pahlawan yang rela berkorban agar kita merdeka. Mengibarkan bendera One Piece di bulan kemerdekaan sama saja akan mengaburkan sejarah panjang perjuangan itu.

KOHATI Cabang Pringsewu mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memisahkan kekecewaan pada kebijakan pemerintah dengan penghormatan kepada bendera negara. Kritiklah kebijakan yang keliru, suarakan aspirasi dengan cara-cara elegan, tetapi jangan pernah menurunkan kehormatan Merah Putih.

Di bulan kemerdekaan ini, mari kita teguhkan kembali janji kepada para pahlawan. Merah Putih akan selalu berkibar di dada, di langit, dan di jiwa kita. Jangan biarkan simbol fiksi menggantikan simbol perjuangan. Hormati kemerdekaan dengan mengibarkan Merah Putih, Karena di sanalah hargadiri bangsa ini bertumpu.

Ayo kita menyalakan semangat kemerdekaan dengan mengibarkan Merah Putih setinggi langit sebagai penghormatan bagi pahlawan dan cinta tak bertepi pada tanah air.
Lebih baru Lebih lama

Editor : Havid Nurmanto

نموذج الاتصال