Pringsewu – Warga Kecamatan Pagelaran Utara semakin bulat menyuarakan kekecewaan terhadap kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki. Melalui musyawarah terbuka yang digelar di Gedung Serba Guna Pagelaran Utara pada Kamis, 22 Mei 2025, berbagai unsur masyarakat dan tokoh menyatakan komitmen untuk menggelar aksi damai pada Senin, 26 Mei 2025.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Aliansi Masyarakat Kecamatan Pagelaran Utara Bersatu, didukung organisasi kemasyarakatan GRIB Pagelaran Utara, sebagai bentuk peringatan kepada pemerintah atas lambannya penanganan infrastruktur jalan yang sudah lama rusak.
Haryanto, Ketua PAC GRIB Pagelaran Utara, menyampaikan bahwa musyawarah ini melibatkan tokoh masyarakat, kepala pekon, serta pemuda lintas desa. Ia menegaskan bahwa warga merasa diabaikan dalam hal pembangunan jalan, khususnya akses dari tanjakan Way Sekampung menuju pusat kecamatan.
“Kami terpanggil karena jalan ini belum pernah diperbaiki sejak dulu. Pertemuan hari ini fokus pada satu hal: mendesak pemerintah untuk serius memperbaiki jalan. Kerusakan ini sudah terlalu lama kami rasakan,” ujar Haryanto.
Menurutnya, kerusakan jalan bukan hanya karena aktivitas masyarakat, tetapi juga karena faktor alam seperti hujan deras dan drainase buruk. Ia menegaskan bahwa GRIB hadir untuk mengawal aspirasi rakyat, bukan menciptakan kegaduhan.
Haryadi, Ketua Karang Taruna Pagelaran Utara, menambahkan bahwa musyawarah ini juga menjadi wadah konsolidasi warga dalam memperjuangkan hak-haknya. Ia menyoroti ketimpangan pembangunan antar wilayah di Kabupaten Pringsewu.
“Kecamatan kami sudah berusia 15 tahun, tapi masih banyak jalan yang belum dibangun. Kami hanya mendapat janji, bukan realisasi. Karena tidak ada keterwakilan DPRD dari Pagelaran Utara, pembangunan pun tertinggal,” tegas Haryadi.
Ia juga menagih janji pemerintah daerah yang belum direalisasikan, termasuk komitmen yang disampaikan dalam masa kampanye dan 100 hari kerja Bupati.
Edy Erwanto, Ketua DPC GRIB Pringsewu, menegaskan bahwa GRIB akan terus berdiri di garda depan bersama masyarakat. Ia mengajak semua pihak menjaga aksi ini tetap damai dan bermartabat.
“Kami mendukung penuh perjuangan warga Pagelaran Utara. Aksi ini adalah bentuk aspirasi yang sah, dan pemerintah harus segera merespons. Jika terus dibiarkan, kepercayaan masyarakat akan runtuh,” ujarnya.
Arif R., Humas GRIB Pantura, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan hasil konsolidasi dan komunikasi yang matang. Ia mengimbau peserta aksi untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak terprovokasi.
“Kami berharap aksi ini bisa menggugah hati pemerintah. Tuntutan kami sederhana: jalan yang aman dan layak untuk masyarakat,” katanya singkat.
Dalam musyawarah ini juga disepakati bahwa aksi damai akan digelar pada Senin, 26 Mei 2025, dengan estimasi diikuti oleh sekitar 1.000 peserta yang terdiri dari warga dari 10 pekon se-Kecamatan Pagelaran Utara, tokoh pemuda, Karang Taruna, serta elemen organisasi GRIB Pringsewu.
Masyarakat Pagelaran Utara mendukung penuh aksi ini sebagai bentuk perjuangan kolektif untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur. Mereka menegaskan bahwa perjuangan ini bukan sekadar soal jalan rusak, tetapi juga soal keadilan dan pemerataan pembangunan.
“Kami turun bukan untuk gaduh, tapi untuk memperjuangkan hak kami. Jalan rusak ini sudah terlalu lama kami hadapi. Pemerintah harus mendengar,” ungkap salah satu tokoh masyarakat.
Warga berharap pemerintah daerah, khususnya Bupati dan DPRD Pringsewu, segera turun tangan sebelum keresahan semakin meluas. Jika tak kunjung ada langkah nyata, warga menyatakan siap melanjutkan gerakan hingga tuntutan dipenuhi.
Tags
Lampung