ILS Lampung Serius Eliminasi TBC, bersama Dinas Kesehatan Provinsi Lampung


Bandar Lampung, 6 Mei 2025 — Dinas Kesehatan Provinsi Lampung bersama Inisiatif Lampung Sehat (ILS) menggelar rapat koordinasi dan evaluasi terkait notifikasi Tuberkulosis (TBC), investigasi kontak, dan pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) di tingkat kabupaten/kota dan komunitas pada tahun 2025.

Berdasarkan data Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) per 28 April 2025, cakupan penemuan kasus TBC di Provinsi Lampung masih tergolong rendah. Dari estimasi 31.245 kasus TBC pada 2025, baru ditemukan 5.259 kasus atau sekitar 16,8%. Sementara itu, cakupan investigasi kontak baru mencapai 1.873 kasus dari 5.124 kasus TBC yang diobati (36,5%).

Cakupan pemberian TPT juga masih terbatas, yakni hanya 66 anak usia di bawah 5 tahun, 196 anak usia 5–14 tahun, 874 orang usia di atas 15 tahun, dan 176 orang dari kelompok risiko lainnya yang telah menerima terapi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, dr. Edwin Rusli, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap peran ILS yang didukung pendanaan dari Global Fund. "Kita beruntung di Lampung memiliki ILS. Ini memperkuat komitmen kita untuk serius mengeliminasi TBC," ujarnya.

Ia juga menyoroti posisi Indonesia sebagai negara dengan kasus TBC terbanyak kedua setelah India, serta Provinsi Lampung yang menempati peringkat kedelapan nasional dalam jumlah kasus TBC. "Besar harapan saya, kita bisa menunjukkan performa yang baik dalam upaya eliminasi TBC," tambahnya.

Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan ILS dari 11 kabupaten/kota serta seluruh Dinas Kesehatan se-Provinsi Lampung. Direktur ILS, Sudiyanto, yang juga menjadi narasumber menyampaikan bahwa target capaian ILS adalah 25%, dan pihaknya terus berupaya meraihnya melalui kolaborasi dengan komunitas lokal.

Pada kesempatan itu, Ketua ILS Lampung Pringsewu, Azharul Fazri Siagian, menekankan pentingnya sinergi yang baik antara komunitas, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan. Ada beberapa hal tantangan dan hambatan yang ditemui di lapangan yang perlu kerja bersama agar bagaimana eliminasi TBC segera terwujud.
Lebih baru Lebih lama

Editor :Havid Nurmanto

نموذج الاتصال