Pringsewu – Ramainya sorotan publik terhadap dugaan pelecehan kalimat tauhid dalam tayangan program D’Academy 7 (DA 7) Indosiar pada 25 November 2025 pukul 21.00 WIB mendapat tanggapan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pringsewu. Ketua PCNU Pringsewu, H. Muhammad Faizin, menegaskan bahwa kalimat tauhid merupakan simbol paling sakral dan inti ajaran Islam yang tidak boleh ditempatkan secara sembarangan dalam konten publik.
“Kalimat tauhid adalah simbol dan inti ajaran Islam yang sangat sakral bagi umat. Segala bentuk tayangan, materi publik, atau konten kreatif seharusnya menjaga kehormatan simbol agama agar tidak menimbulkan kegaduhan, kesalahpahaman, atau melukai perasaan umat Islam,” ujarnya.
Terkait polemik yang berkembang, PCNU Pringsewu mendorong pihak penyelenggara program dan manajemen Indosiar untuk memberikan klarifikasi secara terbuka kepada publik. Faizin juga meminta agar pihak televisi melakukan evaluasi internal dalam proses produksi, khususnya dalam penggunaan unsur keagamaan, serta menyampaikan permohonan maaf secara layak apabila terbukti terjadi kelalaian yang berdampak pada keresahan umat.
Meski demikian, PCNU Pringsewu mengimbau masyarakat agar menyikapi persoalan ini dengan penuh kebijaksanaan. “Masyarakat hendaknya tidak terprovokasi oleh narasi yang memperkeruh keadaan. Utamakan tabayyun (klarifikasi) sebelum bersikap atau menyebarkan informasi lebih luas. Kita harus tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan persatuan bangsa,” ungkapnya.
Faizin menegaskan bahwa NU selalu mengedepankan prinsip tasamuh (toleransi), tawazun (keseimbangan), dan tawassuth (moderat) dalam merespons isu-isu sosial dan keagamaan. Ia berharap persoalan ini dapat segera mendapatkan penjelasan resmi sehingga tidak berkembang menjadi polemik berkepanjangan di tengah masyarakat.
Tags
Lampung