Pringsewu, 11 Mei 2025 — Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai kegiatan Family Gathering Aliansi BEM Pringsewu yang digelar pada Minggu malam di Kabupaten Pringsewu. Mengusung tema “Sinergitas antar Mahasiswa dan Pemerintah untuk Berkolaborasi yang Efektif,” kegiatan ini menjadi ruang dialog terbuka antara mahasiswa dan perwakilan pemerintah daerah dalam membahas peran generasi muda dalam pembangunan daerah dan nasional.
Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Pringsewu, serta tokoh pemerintah daerah, di antaranya Plt. Kepala Badan Kesbangpol Pringsewu, Bpk. Indra Heryadi, S.STP, M.M, yang hadir sebagai pemateri utama.
Dalam paparannya, Indra Heryadi menekankan pentingnya kesiapan menghadapi bonus demografi pada 2045, di mana mayoritas penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif. Ia menyampaikan bahwa potensi besar ini bisa menjadi kekuatan atau justru masalah, tergantung pada kesiapan strategis bangsa.
“Kita harus mempersiapkan generasi emas Indonesia dengan mengoptimalkan potensi lokal, termasuk peran mahasiswa dalam pembangunan. Mahasiswa adalah aset intelektual dan sosial yang harus dimanfaatkan secara bijak,” ujar Indra.
Ia juga menjelaskan proses perencanaan pembangunan jangka panjang pasca pelantikan kepala daerah, yang harus selaras dengan visi pemerintah pusat dan provinsi. Dalam hal ini, keterlibatan mahasiswa sebagai mitra kritis sangat diperlukan.
Terkait aspirasi dari mahasiswa, perwakilan BEM Institut Bakti Nusantara (IBN), Muhammad Fadil Hadi, menanyakan langkah konkret Pemkab Pringsewu dalam pengembangan kualitas SDM anak muda menjelang Indonesia Emas 2045. Menanggapi hal ini, Indra mencontohkan program magang ke Jepang yang difasilitasi Kementerian Ketenagakerjaan sebagai upaya peningkatan kapasitas pemuda.
Di sisi lain, Azmi Azis, Presiden Mahasiswa Universitas Aisyah Pringsewu, menyuarakan harapan agar pemerintah daerah memberikan dukungan hukum terhadap keberadaan Aliansi BEM Pringsewu.
“Kami berharap aliansi ini dapat berperan aktif dalam sejarah pembangunan daerah, dan karenanya membutuhkan legalitas agar dapat bergerak optimal,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Indra menyampaikan bahwa meskipun organisasi seperti aliansi tidak berbadan hukum seperti yayasan, mereka tetap bisa didaftarkan secara resmi ke Kementerian Dalam Negeri. Pemerintah daerah akan mendukung proses ini demi terciptanya kerja sama yang lebih kuat dan resmi.
Ketua Aliansi BEM Pringsewu, Amar Ma'ruf Wasidiq, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momentum penting dalam membangun komunikasi yang lebih sehat antara mahasiswa dan pemerintah.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kritik dan aspirasi dapat disampaikan melalui forum-forum intelektual seperti ini, bukan hanya melalui demonstrasi. Ini cara kami menciptakan kolaborasi yang saling menguntungkan,” tegas Amar.
Dengan semangat kolaboratif, acara ini berhasil menciptakan ruang diskusi yang produktif antara mahasiswa dan pemerintah daerah. Harapannya, sinergi yang terbangun dapat terus ditingkatkan demi mewujudkan Pringsewu yang lebih maju dan responsif terhadap kebutuhan generasi muda.
Tags
Inspiratif